Sunday, January 30, 2011

New York oh New York


Sebenarnya postingan yang ini lebih ke jeritan hati. Sebuah perjuangan anak bangsa yang ingin menginjakkan kaki ke negara bagian impian semua orang tapi selalu gagal. Mulai dari gak dapat libur dari bos, jadwal  tabrakan dengan kawinan kakak, nungguin kucing melahirkan, sampai sudah berangkat tapi terhalang gara-gara cuaca buruk *Lharr!! Petir menyambar.
Begini ceritanya..

Awalnya saya berniat untuk pergi mengunjungi sepupu yang ada di Amerika, tepatnya di Ann Arbor, Michigan. Sebuah kota kecil yang sarat dengan keunggulan, kreatifitas anak-anak muda, kebersihannya karena bersih adalah sebagian dari iman, sampai gosip pak RT yang rajin mengadakan rapat dengan warganya untuk membahas berapa retribusi keamanan yang harus dibayar setiap bulan. Sepertinya tidak terlalu perlu pake acara bayar satpam, karena polisi di amerika memegang teguh semboyan melindungi dan mengayomi masyarakat. Buktinya di tv-tv, begitu ada toko yang jendelanya pecah aja polisi langsung datang berbondong-bondong dengan bakcsound sirinenya yang sontak bikin maling yang tadinya mau mencuri lollipop anak TK, langsung lari menceburkan diri di sungai. ( emangnya razia bencong mbak ).

Mengingat amatlah mustajab bagi saya untuk pergi ke Amerika dari Indonesia, maka saya memutuskan untuk pergi dari Muscat, Oman, tempat saya mengabdikan diri saya sebagai  sosok karyawan yang pekerja keras, loyal dengan perusahaan, dan rajin mengucapkan Kief al khal (baca: apa kabar dalam bahasa arab ) setiap pagi untuk menyapa teman-teman kantor. Dan tidak jarang pula beberapa dari mereka meminta tanda tangan saya sebagai kenang-kenangan *wuss..

Ok, setelah saya request ke bapak saya untuk membuka kartu kredit di sebuah bank swasta yang katanya bank lokal dunia, terpenuhi, maka beliau memohon dengan amat sangat sekali lagi kepada bank lokal dunia itu (Baca: HSBC ) untuk membuat kartu suplemen untuk saya. Mengingat aplikasi kartu kredit saya sudah ditolak berkali-kali karena saya terbilang pengangguran dan tidak punya pekerjaan di Indonesia. Jadilah kartu kredit tambahan itu khusus saya gunakan untuk membeli tiket pesawat online. Tidak hanya itu saja, tempat penginapan, tur bis pun sudah saya booking jauh-jauh hari agar semuanya mudah. Begitu mudahnya menggunakan kartu kredit, jadi saya anjurkan buat rekan-rekan untuk mempunyai kartu kredit daripada uang.lanjut!

Setelah menimbang-nimbang, keliatannya lebih asik pergi ke New York daripada Michigan. Kata mbak Alicia Keys,  in New York, each street will make you feel brand new and nothing you can’t do. Jadi dengan nawaitu agar merasa tampak brand new, akhirnya saya membeli tiket ke New York. Saya pikir banyak juga yang bisa dikunjungi di sana. Seperti Times Square, daerah yang tidak pernah tidur karena terlalu banyak starbucks keliatannya. Patung liberty, Empire State building dan kalo mau ziarah ke World Trade Center juga bisa. Ah, benar-benar gak rugi deh ai ke sana, pikir eke.

 Tanggal 27 desember 2010 saya berangkat dari Muscat, Oman dan transit di Amsterdam naik pesawat KLM. Saya juga gak tau kenapa judul pesawatnya hanya selesai di M. kenapa tidak dilanjutkan sampai Z, jadi KLMNOPQ…Z. *bengong

Begitu saya tiba di Amsterdam, jeduarr!! Pesawat saya dari Amsterdam ke New York ternyata di cancel. Bandara John F. Kennedy telah ditutup selama 4 hari karena badai salju yang tidak memungkinkan pesawat untuk terbang. Saya pikir, ah pasti sudah di rebooking untuk penerbangan selanjutnya.

 Datanglah saya ke KLM travel desk dan dengan santainya bertanya untuk penerbangan selanjutnya. Ternyata sudah beratus-ratus orang mengantri sejak 4 hari yang lalu untuk ke New York. Si mbak-mbak petugas memasukkan nama saya ke waiting list tapi dengan PS: mission impossible dapat seat. Ahh..saya yakin pasti ada. Guru mengaji saya selalu berkata, jika kita rajin berdoa dan meminta pasti dikasi oleh Yang Di Atas. Ok mbak, taruh nama saya di waiting list. Dengan harapan mudah-mudahan ada yg kolaps jadi seatnya bisa untuk saya. 

Begitu saya datang ke boarding gate penerbangan berikutnya, banyak penumpang yang sudah beramai-ramai menunggu. Saya mengantri untuk melewati bag  screening dan mbak-mbak di belakang saya bertanya dengan sang petugas.

“Excuse me sir, bener ini gate penerbangan ke New York?”
“Yes, maam”
“ Could you please bla bla bla “
Si mbak mulai bertanya panjang lebar. Saya dengan sedikit kesengajaan ingin mendengar mbak ini bertanya apaan  ke sang petugas.  Tapi ternyata tatapan saya tidak lepas dan selalu tertuju kepada sang sir tadi yg rupawan. *Mata berbinar2 ala shinchan
“You can ask the lady inside the boarding gate maam”
“But I want to make sure first before entering”
Sekali lagi saya peduli setan dengan pertanyaan sang mbak dan tetap memandang sang sir itu.* mata semakin berbinar-binar memandangnya tak jemu-jemu.
“I’m sorry maam, I’m just a security”
What?!! Ternyata sang sir adalah security??. *Hening sejenak…krik..krik..krik..
 Ah bodo ah yang penting layak untuk ditonton dan lumayan sambil nunggu antrian.
Selesai melewati bag screening, saya duduk menunggu di boarding gate. Berharap semoga ada yg kolaps jadi bisa saya rebut seatnya di pesawat. 

Lama menunggu, saya mengutak-atik iphone saya berlagak seperti buka internet, yang ternyata saya hanya bermain domino. Tengok sana tengok sini, banyak sekali pengunjung yang datang berpasangan. Mulai dari pasutri yang peluk-pelukan karena kedinginan. * Ceileh buk..buk…ngono ae lo  cek ngaleme seh. Juga ada pasangan lesbong yang kissing. *Hadeuhhh…
Sampai beberapa anak muda gaul yang lagi nyuit-nyuitin gerombolan mbak-mbak blonde, berpakaian pink dan membawa Chihuahua di tas. * hehehehe…yang terakhir hanyalah khayalan semata, mbak-mbaknya bawa blackberry kok.

Capek saya menunggu nama saya tidak dipanggil untuk passenger ke New York. Banyak nama-nama waiting list yang akhirnya menjadi passenger, tapi tidak untuk saya. 

Setelah lelah berharap, tidak berapa lama ibu petugas airport bertanya apakah ada dokter di sini. Saya cek kantong saya, tas, dan kresek McDonald sebelah saya dan saya tidak merasa membawa dokter. Ternyata ada salah satu penumpang yang sakit. Gak tau sakit jantung, rematik atau keseleo, yang jelas penumpang ini tidak mungkin untuk terbang ke New York.

 Kembali saya teringat, saya sempat bilang mudah-mudahan ada penumpang yang kolaps jadi saya bisa menempati seatnya, ehh ternyata kejadian beneran. Astaghfirullahalazim, lambeku reekkk..mudah-mudahan ibu yang kolaps tadi cepet sembuh dan mudah-mudahan juga seatnya bisa aq ambil., amiinn…*teteup..gak maw rugi. 

Eh la dalah, ternyata bukan nama saya yang dipanggil, melainkan orang laen. Setelah saya cek, ternyata saya masuk waiting list nomer 28. Hass…mbak..mbak, ngono yo gak ngomong, tiwas dikasi harapan palsu bisa ke New York kali ini. 

Yah harapan untuk ke tempat judul lagunya Jayz sama Alicia keys gagal. Tahun lalu berusaha ke sana tapi digagalkan oleh bos, lalu saya coba tapi gagal juga karena gak ada waktu buat bikin visa. Berikutnya lagi saya coba, eh ada acara lamarannya kakak. Lalu saya coba lagi eh lupa gak punya kartu kredit, jaim donk hihihi…
Kali ini persenjataan lengkap. Kartu kredit ada, visa ada, semuanya lengkap, ealah ternyata cuaca lagi buruk dan bandara NYC ditutup. Opo gara-gara aku katene teko?

         Times Square, New York. Kapan aku isok mrono?


Yah apa daya, berkali-kali memaksakan diri untuk ke New York, ternyata berkali-kali juga digagalkan. Kalo udah bicara cuaca, keliatannya ini amanah dan pesan dari Yang Di Atas untuk belum boleh berangkat tahun ini. *saya mengetik  kalimat tersebut  berusaha untuk tabah dan ikhlas tapi aslinya saya menangis darah karena hotel yang sudah saya booking ternyata gak bisa di refund.

Jadilah saya ke Orlando. Gak kalah seru juga dengan New York. Ada Disneyland, universal studio, Daytona beach and racing park. Meskipun duit saya hangus gara-gara hotel yang sudah saya booking tidak bisa direfund, tapi paling gak, saya fun di Orlando karena ada teman yg membiayai semua transportasi saya di Orlando, lumayaannn…impaslah lek ngono.

 Jadinya aku malah mrene, Universal Studio Orlando, Florida


Blanja baju di outlet. Hanya baju ini yang aku punya, betapa miskinnya aku gara-gara bagasi nyantol di Amsterdam selama 3 hari


Pesan moral : kalo sudah berkali-kali berusaha pergi ato punya hajatan sesuatu dan berkali-kali gagal, artinya cuaca buruk rek, jangan sekali-kali pergi di musim dingin. Wes nang omah ae sambil ngudang kucing


Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Subscribe My Channel Youtube

Follow my Instagram

Instagram

Followers

Categories

none

none

Text

Featured Posts

Total Pageviews

Pages

Thank you sudah masuk ke blog ini. Jangan lupa tinggalkan komen dan follow ya, nanti aku follow balik

Copyright © Rusty Fingers | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com